Tuesday, November 29, 2005

Teori Evolusi Manusia

Banyak orang mengatakan kalau asal manusia menurut versi agama dan versi sejarah tidak bisa dihubungan.
Agama kristiani mengatakan manusia pertama di bumi ini adalah adam dan hawa yang berasal dari surga, sedangkan menurut sejarah manusia berasal dari kera yang berevolusi menjadi manusia.

Pandanganku tentang asal usul manusia sangat lain. Manusia ciptaan Tuhan dan manusia purba yang mirip kera yang ber-evolusi hidup bersamaan pada jaman yang sama.

Sebenarnya Tuhan tidak menciptakan manusia, melainkan manusia merupakan pecahan roh dari Tuhan. Tentunya pecahan roh dariNya itu bukan hanya adam dan hawa.
Atas dasar inilah kenapa manusia masih mempunyai hati yang murni, walaupun sejahat apapun. Manusia bisa jahat karena pengaruh hawa buruk yang ada di bumi.

Di alam surga manusia hidup bersuka ria setiap hari, segala sesuatu telah tersedia, tidak ada usaha sedikit pun untuk mencapai sesuatu.
Melihat hal ini Tuhan mulai berpikir agar manusia mau berusaha dan bisa mandiri. Akhirnya Tuhan menciptakan bumi yang nantinya semua manusia di surga akan dikirim ke sini.

Setelah bumi terbentuk dan bumi telah terisi dengan segala macam makhluk hidup dan tumbuhan, dikirim lah manusia ke bumi. Mereka ditugasi untuk merawat bumi dan menciptakan kehidupan yang bahagia di sini. Segala sesuatu yang ingin dicapai haruslah melalui usaha terlebih dahulu, tidak seperti di surga.
Tentu saja manusia tidak setuju dengan ini, mereka masih ingin hidup enak dan ingin kembali ke surga secepatnya. Namun Tuhan mempunyai rencana yang lain, nanti pada jaman ke-3, tepatnya sekarang, Tuhan akan mengirim "surat" untuk mengingatkan kita agar kembali ke surga.

Kembali kepada manusia purba... Tuhan menciptakan berbagai macam makhluk hidup, diantaranya manusia purba ini. Manusia purba ini mempunyai bentuk fisik yang sangat mirip dengan manusia pecahan roh Tuhan, pada mulanya seperti kera. Dengan berjalannya waktu, manusia purba ini mengalami evolusi sehingga ia lebih mirip manusia daripada kera.
Tetapi ia tetap termasuk manusia purba bukan manusia pecahan roh Tuhan. Hingga suatu waktu mereka punah karena suatu sebab sehingga hanya manusia pecahan roh Tuhan yang terus berkembang biak sampai sekarang.

Posted by d-ace @ 12:49 PM 9 comments

Tuesday, November 22, 2005

Moggallana Thera Bagian II

Lanjutan dari Moggallana Thera Bagian I

Mereka kemudian mengepung tempat kediaman Moggallana Thera di Kalasila. Beliau mengetahui niat jelek para pembunuh bayaran ini. Dengan kesaktian yang dimiliki, beliau berhasil menghindar dari kepungan mereka. Ini terjadi berkali-kali, namun dengan berbagai cara beliau selalu berhasil menghindar. Pada akhirnya, dengan kewaskitaan beliau menyadari perbuatan jahatnya dalam kehidupan lampau, yang telah masak dan siap untuk membuahkan akibat. Karena itu, beliau tidak lagi berusaha menghindar. Para pembunuh itu segera menangkap serta menggebuki Moggallana Thera hingga remuk tulang-tulangnya.

Menyangka bahwa korbannya telah tewas, para pembunuh itu kemudian melemparkan tubuh yang hancur remuk itu di balik semak-semak. Sesungguhnya, pada waktu itu Moggallana Thera belum sampai pada ajalnya. Didasari tujuan untuk menghadap Buddha Gotama yang sedang bersemayam di Veluvana, beliau menyatukan kembali tubuhnya yang telah hancur remuk dengan mempergunakan kesaktian yang dimiliki. Setelah memohon pamit dan memperoleh restu dari Sang Buddha, beliau pergi ke suatu hutan di dekat Kalasila dan mencapai Kemangkatan Mutlak di sana.

Peristiwa tragis yang menimpa Moggallana Thera kerap disalahcerap oleh beberapa pembabar Dhamma pada dewasa ini. Mereka menjadi tidak berani menyinggung serta membahas kesesatan yang dianut oleh kepercayaan atau agama lain karena takut harus menanggung nasib yang sama seperti beliau. Ini bukan hanya menjauhkan mereka dari misi pembabaran Dhamma, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka kurang begitu memahami proses kerja Dalil Kamma. Kematian Moggallana Thera bukanlah disebabkan karena pembeberan kesesatan yang dianut oleh kepercayaan atau agama lain. Pembeberan kesesatan adalah salah satu misi pembabaran Dhamma. Tidaklah mungkin ini akan menimbulkan akibat buruk (kusala-vipaka) berupa kematian. Tentu ada penyebab lain.

Sesungguhnya, Moggallana Thera mengalami peristiwa yang mengenaskan sebelum kemangkatannya karena akibat perbuatan jahat yang pernah beliau lakukan dalam kehidupan lampau. Atas hasutan istrinya, ia berencana untuk membunuh orangtuanya sendiri. Ketika orangtuanya yang buta sedang berada di hutan lebat, ia mencoba memisahkan diri dengan berdusta bahwa ada perampok yang akan menyerang. Selanjutnya ia berpura-pura mengeluarkan suara seperti layaknya seorang perampok. Menyangka diserang oleh perampok, orangtua yang sangat mencintainya berteriak agar ia melarikan diri sendirian, dan tidak perlu mengkhawatirkan bahaya yang sedang mereka hadapi. Meskipun orangtuanya memperlihatkan kasih yang sedemikian murni, yang lebih mengutamakan kehidupan anaknya melebihi kehidupan mereka sendiri, ia belum juga insaf. Dengan sangat kejam, ia memukuli mereka berdua hingga tewas. Atas kejahatan yang sangar berat ini, ia menderita di alam neraka selama ribuan tahun. Karena akibat kamma buruk ini masih bersisa, selama seratus kehidupan sebagai manusia, ia mati terbunuh dengan tubuh hancur remuk.

Sumber cerita dikutip dari sebuah web, tidak jelas dari web mana

Posted by d-ace @ 5:34 AM 0 comments

Moggallana Thera Bagian I

Baca terlebih dahulu artikel Amal Terbesar

Dikisahkan bahwa di Kolitagama dekat Kota Rajagaha lahirlah bayi laki-laki dari seorang brahmani bernama Moggali. Ia dinamai Kolita - sesuai dengan nama tempat kelahirannya-, tetapi belakangan lebih dikenal dengan nama yang merujuk ibunya, Moggallana. Kelahirannya bertepatan dengan kelahiran Upatissa (Sariputta) yang kelak juga menjadi Siswa Utama Buddha Gotama. Selama tujuh keturunan, keluarga Sariputta dan keluarga Moggallana menjalin hubungan yang sangat erat.

Pada suatu hari, mereka berdua pergi menonton suatu pertunjukkan, dan dari sanalah mereka menyadari ketaklanggengan segala sesuatu. Mereka kemudian menanggalkan keduniawian. Pada mulanya mereka berguru kepada Sanjaya Velatthaputta. Karena kurang begitu puas dengan ajarannya, mereka kemudian berkelana di seluruh Jambudipa untuk mencari kebenaran hidup. Agar pencaharian ini lebih sangkil, mereka memisahkan diri dengan janji untuk memberitahu yang lain apabila telah berhasil menemukan ajaran yang memuaskan.

Ketika sedang mengembara di Rajagaha, Sariputta berjumpa dengan Assaji Thera. Beliau berhasil mencapai kesucian tingkat Sotapatti hanya dengan mendengarkan dua baris pertama dari sebait syair: "Segala sesuatu muncul karena sebab. Sang Tathagata mengungkapkan sebab kemunculannya. Demikian pula sebab kepadamannya, diajarkan oleh Pertapa agung itu." Beliau segera mencari Moggallana, dan begitu mengulangkan syair yang sama, kerabat kental beliau juga berhasil mencapi tingkat kesucian yang sama. Setelah gagal mengajak mantan gurunya -Sanjaya-, mereka berdua dengan diikuti oleh lima ratus siswa Sanjaya kemudian pergi mengunjungi Buddha Gotama yang sedang bersemayam di Veluvana. Setelah ditahbiskan dan mendapat wejangan langsung dari Beliau, mereka semua -kecuali Sariputta dan Moggallana- merah kesucian tertinggi, Arahatta. Moggallana baru berhasil mencapainya satu minggu kemudian, setelah menjalankan latihan meditasi yang sangat melelahkan.

Di hadapan pasamuan bhikku dalam jumlah besar, Sang Buddha menobatkan mereka berdua sebagi Siswa Utama (Aggasavaka).
Apabila Sariputta Thera terkenal karena kebijaksanaannya, Moggallana Thera terunggul karena kesaktian yang dimilikinya. Dipercayai bahwa beliau mampu mengunjungi beberapa alam kehidupan lain di luar dunia ini. Bukan hanya alam surga Tavatimsa kediaman Sakka -Raja Dewa- yang pernah disinggahi, bahkan alam brahma yang jauh lebih tinggi pun pernah dikunjungi. Beliau pernah membantu Buddha Gotama dalam menaklukkan kecongkakan Brahma Baka. Dalam suatu pertemuan yang khidmat di balai Sudhamma, beliau berhasil mendesak Baka untuk mengakui pandangan-pandangan lampaunya yang sesat. Beliau juga berjasa besar dalam mengumpulkan kesaksian para penghuni surga maupun neraka atas perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka terlahirkan di alam sana. Setelah pulang kembali ke bumi, beliau menceritakannya kepada para siswanya. (edited, some parts were removed)

Pembeberan atas kesaksian-kesaksian tersebut, yang sesungguhnya merupakan suatu kenyataan tak terbantah, membuat sejumlah pemuka kepercayaan lain merasa tersinggung. Ada banyak di antara pengikut mereka yang beralih masuk ke dalam agama Buddha. Keuntungan serta penghormatan yang sebelumnya mereka peroleh kini mulai memudar dan menipis. Setelah mengadakan pertemuan rahasia, mereka akhirnya memutuskan bersama untuk mengupah beberapa pembunuh bayaran untuk menghabisi Moggallana Thera. Karena ditawari dengan bayaran yang sangat besar, para pembunuh tersebut menyanggupi perintah pembunuhan ini.

Bersambung ke Moggallana Thera Bagian II ...

Posted by d-ace @ 4:43 AM 0 comments

Amal Terbesar

Tahukah kalian bahwa perbuatan amal yang terbesar yang menduduki peringkat tertinggi adalah berbakti kepada orangtua?
Segala perbuatan amal yang ada di dunia ini, walaupun kalian menolong 1000 orang, tetap berbakti kepada orangtua masih menduduki peringkat pertama.
Berbaktilah kepada orangtua kalian selagi masih ada kesempatan, karena kesempatan ini merupakan kesempatan emas untuk meminta maaf atas segala kesalahan yang kita lakukan selama ini. Janganlah menyesal di kemudian hari setelah mereka tidak ada di dunia ini lagi, karena segala perbuatan untuk menebus kesalahan yang dilakukan setelah mereka meninggal tidak ada gunanya. Satu kali perkataan maaf selama mereka masih hidup jauh berarti daripada melapisi peti mati mereka dengan emas dan berlian.
Kalau ada amal terbesar tentu saja ada dosa terbesar, yaitu membunuh orangtua. Dosa ini akan berakibat hukuman siksaan neraka beribu tahun, bahkan ada yang tidak bisa keluar dari neraka.
Aku menemukan sebuah artikel menarik dari agama Buddha mengenai murid Sidharta Gotama bernama Moggallana Thera yang dahulunya sebelum menjadi salah satu murid utamaNya, telah melakukan perbuatan dosa besar dengan membunuh kedua orangtuanya. Artikel ini akan aku bagi menjadi 2 bagian dan terpisah dengan artikel ini. Selamat membaca!

Posted by d-ace @ 4:20 AM 0 comments

Saturday, November 12, 2005

Karma melibatkan orang lain

Kejadian berikut aku dengar sendiri dari seniorku yang menceritakan tentang karma.

Ada seseorang yang aktif dan mempersembahkan dirinya untuk kepentingan ibadah demi para umatnya, mengalami peristiwa yang menyedihkan, dimana kaki dari suaminya mengalami kecelakaan yang mengharuskannya untuk diamputasi.
Melihat kejadian tersebut, sang istri tidak lagi menyukai dengan apa yang telah dilakukannya selama ini yang mengabdi untuk kepentingan ibadah. Percuma saja apa yang telah dilakukannya selama ini.
Sehingga ia pun tidak berkunjung lagi ke tempat ibadah tersebut dan tidak melakukan kegiatan ibadah apapun seperti sebelumnya.
Lalu pada suatu hari ada seseorang yang bisa dirasuki oleh makhluk suci sehingga mampu melihat karma masa lalu dari sang istri ini. Dipanggilnya sang istri ini untuk menghadapnya, tetapi sang istri tidak mau memberi hormat setibanya di sana.

Lalu terjadilah dialog diantara mereka:
makhluk suci: nenekmu waktu menjanda umur berapa?
sang istri: umur 30
makhluk suci: ibumu waktu menjanda umur berapa?
sang istri: umur 30
makhluk suci: sekarang kamu memasuki umur berapa?

Seketika itu sang istri langsung sujud dihadapannya dan menangis meminta maaf.
Makhluk suci tersebut bercerita tentang karma buruk yang dilakukan sang istri tersebut di kehidupan sebelumnya. Nenek, ibu dan sang istri tersebut dahulu di kehidupan sebelumnya telah membuat sebuah keluarga hancur berantakan yang mengakibatkan suami dari keluarga itu bunuh diri. Mereka bertiga ini dahulu adalah teman dekat dan mereka melakukannya waktu mereka kira-kira umur 30.

Kalau dilihat lebih detail, kejadian ini melibatkan orang lain yang menjadi korban pada waktu karma telah masak. Korban itu adalah suami dari tiap wanita tersebut.
Seperti yang aku tulis di artikel Karma, karma itu adil, ia menjalankan tugasnya sesuai apa yang seharusnya terjadi. Suami tersebut mempunyai karma buruk yang mengharuskan mereka meninggal pada usia tertentu. Sehingga cocoklah karma suami tersebut untuk menggenapkan karma istrinya.

Di kejadian seperti ini ada campur tangan dari jodoh juga, yaitu mereka yang akan menerima karma buruk dengan menjadi anggota keluarga secara 3 generasi, karena mereka dahulunya teman akrab. (baca artikel Jodoh)

Karena perbuatan baik yang dilakukan istrinya (generasi ke-3), maka karma suaminya berkurang bobotnya dari kematian menjadi kehilangan kaki. Lebih jelasnya mengenai perbuatan baik atau amal, bisa dibaca di artikel Dosa dan Amal.

Posted by d-ace @ 4:44 PM 0 comments

Karma

Kata Karma lebih sering disebut oleh para penganut agama Buddha. Karma sebenarnya hanyalah sebuah istilah saja, aku menggunakan kata Karma karena bagiku kata ini lebih cocok dari kata yang lain. Bila kata Karma mengganggu Anda, cobalah ganti dengan kata Hutang.

Karma akan timbul karena adanya hukum sebab-akibat (baca artikel Dosa dan Amal). Seperti yang aku sebut sebelumnya, Karma ini bisa diartikan secara gampang dengan Hutang. Ada karma/hutang baik dan karma/hutang buruk.

Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri, kenapa orang baik yang suka menolong orang lain mempunyai nasib yang buruk dalam hidupnya? Lalu timbul pertanyaan: Dimana keadilan itu?
Semuanya itu adil kalau tahu alasan di belakangnya. Orang yang mempunyai nasib yang buruk di kehidupan sekarang itu dikarenakan perbuatan buruknya di kehidupan lalunya. Sehingga ia harus membayarnya di kehidupan sekarang.
Memang sekilas kelihatan tidak adil, karena ia tidak tahu menahu akan perbuatan buruknya di kehidupan lalunya, tetapi hutang tetap hutang, bagaimanapun juga harus dilunasi, tanpa kenal belas kasihan.

Pertanyaan yang serupa seperti di atas bagi orang yang pelit, jahat dan sering membawa penderitaan kepada orang lain, kenapa masih bisa hidup enak di kehidupan sekarang?
Itu dikarenakan ia banyak membuat perbuatan terpuji di kehidupan lalunya, sehingga ia mendapat balasan dari karma baiknya di kehidupan berikutnya, yaitu kehidupan sekarang.
Perbuatan buruk yang dilakukan di kehidupan sekarang, tentunya akan berbuah akibat buruk juga nantinya. Hanya saja selama karma itu belum tiba atau ibarat seperti buah, kalau buah belum masak, ia belum dapat memetik hasilnya.

Dari kedua contoh di atas, mungkin timbul pertanyaan, kenapa orang di kedua contoh di atas mempunyai sifat yang berlawanan di kehidupan sebelumnya dan kehidupan sekarang?
Perlu diingat, di alam manusia ini penuh dengan hawa negatif, tetapi terdapat juga hawa positif. Jadi perbuatan yang bertolak belakang tersebut bisa disebabkan dari lingkungan dimana orang tersebut tumbuh dan pengaruh hawa-hawa negatif maupun positif dari alam manusia ini.

Karma baik dan buruk bisa berlanjut sampai beberapa kelahiran, tergantung dari bobot karmanya. Sehingga bisa saja seseorang hidup bahagia dilimpahi gemerlap dunia sampai 3x kelahiran dan seseorang bernasib buruk dan hidup susah sampai 3x kehidupan.

Posted by d-ace @ 3:31 PM 0 comments

Jodoh

Pertama kali yang terlintas di benak seseorang bila mendengar kata Jodoh biasanya tentang pasangan hidup.
Seperti di artikel Mengapa dan Bagaimana manusia lahir yang aku tulis sebelumnya, aku ada menyinggung kata Jodoh di artikel itu. Memang manusia lahir juga karena ada ikatan jodoh dengan seseorang. Seseorang bisa terlahir di keluarga A tetapi kenapa tidak di keluarga B? Karena ia mempunyai ikatan jodoh yang sangat kuat dengan keluarga A.

Pengertian jodoh lebih dititik beratkan kepada "pertemuan", yaitu adanya kesempatan untuk bertemu. Jadi tidak perduli dengan siapa saja, termasuk pasangan hidup.
Orangtua dan anggota keluarga adalah orang-orang yang mempunyai jodoh paling kuat di kehidupan sekarang. Saudara dan teman pun juga begitu, hanya tingkat kekuatan jodohnya tidak sekuat anggota keluarga.

Jika si A mempunyai jodoh dengan si B dan jodoh dimulai pada saat umur 20, maka mereka berdua akan bertemu pertama kalinya pada umur 20, sebelum itu mereka tidak akan bisa bertemu, apapun yang mereka lakukan. Sebaliknya, jika waktunya telah tiba, bagaimanapun juga mereka akan bertemu walaupun secara tidak sengaja. Dengan kata lain, bila jodoh itu telah tiba, maka jodoh itu akan tergenapi.

Siapa saja yang ditemui di tempat tertentu pada saat tertentu, semua itu sudah diatur oleh Jodoh. Bahkan sampai ke orang-orang yang tidak dikenal atau asing yang pernah ditemui, juga diatur oleh Jodoh dengan sangat detail. Sungguh menakjubkan bukan?

Jodoh bisa terus berlanjut sampai beberapa putaran kehidupan, sehingga seseorang bisa mempunyai orangtua yang sama, pendamping hidup yang sama sampai beberapa putaran kehidupan.

Mengenai jodoh pasangan hidup, bila waktunya telah tiba, mereka berdua akan bertemu. Lalu karena sudah jodoh, apakah musti dibiarkan begitu saja? Toh juga sudah jodoh, pasti jadi pendamping hidup. Bukankah begitu?
Sama halnya dengan seseorang yang berdoa meminta pertolongan kepada Tuhan untuk keberhasilan akan sesuatu, Tuhan dengan senang hati akan membantu, tetapi kalau orang itu tidak ada usaha untuk menuju keberhasilan itu, bagaimana Tuhan bisa membantu?

Posted by d-ace @ 2:33 PM 1 comments

Thursday, November 10, 2005

Mengapa dan Bagaimana manusia lahir?

Manusia akan lahir karena ia mempunyai hutang yang harus dilunasi. Hutang ini bisa baik maupun buruk. Dengan kata lain, manusia tidak akan dilahirkan kembali bila semua hutang telah lunas. Tetapi bagaimana manusia bisa terlepas dari hutang? Setiap hutang yang akan dilunasi, manusia terkadang membikin hutang lainnya. Bagaimana mungkin bisa habis?
Hutang ini juga hasil dari hukum sebab-akibat, seperti di artikel Dosa dan Amal sebelumnya.

Manusia yang telah mendapat titik terang tidak akan kembali ke alam baka karena namanya telah dicoret di alam itu dan ia akan menuju ke alam kekal untuk hidup abadi.

Manusia yang telah meninggal yang namanya belum tercoret di alam baka, ia akan dibawa ke alam ini untuk diadili lebih lanjut. Ia akan diadili sesuai dengan dosa dan amal yang telah dilakukan selama di kehidupannya. Tidak ada dosa dan amal satupun yang luput dari pengadilan ini.

Bagi mereka yang membuat dosa banyak dan besar akan dihukum dan dimasukkan ke neraka, setelah itu ia akan dilahirkan kembali ke alam manusia sebagai manusia atau binatang. Ada kelompok manusia yang dikarenakan dosa tertentu, mereka tidak diperbolehkan reinkarnasi menjadi manusia sampai beberapa kehidupan untuk menjalani hukuman. Dengan wujud binatang ini, ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk membayar dosanya. Sehingga ia harus hidup dengan mengandalkan insting dan ajaran dari manusia lainnya untuk keperluan manusia. Ia harus menunggu sampai ia mendapat wujud manusia. Setelah mereka mendapat wujud manusia, mereka harus membayar dosa atau hutangnya sesuai dengan perbuatannya yang setimpal.

Bagi mereka yang banyak berbuat baik selama kehidupannya, mereka akan diberi kesempatan untuk menikmati kehidupan di alam lainnya sampai masanya habis. Kemudian ia akan dilahirkan kembali sesuai dengan perbuatan baiknya. Sehingga ia bisa terlahir menjadi manusia, bisa lahir di keluarga menengah atau kaya, hidupnya sejahtera, dll.

Bagi mereka yang selama kehidupannya tidak melakukan perbuatan baik dan juga tidak melakukan perbuatan buruk, mereka pun akan diberi kesempatan untuk hidup di sebuah alam.
Alam ini bisa jadi adalah alam dimana tidak ada panas dan dingin. Alam yang hampir sama dengan alam manusia, dimana mereka juga hidup seperti di alam manusia.
Setelah masanya habis, mereka pun juga akan direinkarnasi ke alam manusia dengan wujud manusia.

Manusia yang akan dilahirkan ke alam manusia, ia diharuskan untuk meminum secangkir teh. Dimana khasiat teh ini akan menghilangkan semua ingatan kehidupan masa lalunya. Sehingga ia pun bisa hidup dengan pikiran barunya tanpa dipengaruhi oleh kehidupan sebelumnya. Tetapi ia tetap harus membayar hutang buruknya dan ia akan mendapat imbalan akan perbuatan baik di kehidupan sebelumnya.
Setelah itu ia akan masuk ke dalam sebuah perahu besar, dimana ia mengantri sampai masanya ia harus lahir di alam manusia. Karena inilah wanita bisa merasa mual ketika ia sedang hamil.

Tentang dimana manusia akan dilahirkan, ini juga tergantung dari perbuatannya di kehidupan sebelumnya dan adanya ikatan jodoh dengan manusia lainnya.
Mengenai jodoh, nanti akan aku bahas di artikel terpisah.

Posted by d-ace @ 10:47 AM 0 comments

Monday, November 07, 2005

Dosa dan Amal

Orang sering menyebut dosa dengan suatu perbuatan tidak terpuji yang dilakukan dengan merugikan orang lain atau diri sendiri, sedangkan amal dengan perbuatan baik yang dilakukan untuk menolong sesama.

Banyak orang berpendapat dosa bisa ditebus dengan berbuat amal, dengan kata lain kalau mencuri uang 100.000 lalu berbuat amal 150.000, maka dosa tertebus dan masih ada sisa amal 50.000. Benarkah anggapan seperti ini? Jawabannya adalah tidak semudah itu.

Kalau diamati lebih dalam, dosa dan amal mempunyai kesamaan, yaitu sesuatu yang dilakukan. Sesuatu yang dilakukan inilah yang nantinya akan menimbulkan "sebab". Setiap "sebab" akan muncul "akibat".
Seperti dalam pelajaran Fisika, setiap "aksi" pasti akan ada "reaksi". Ini adalah hukum alam yang mutlak yang tidak bisa dihindari oleh siapa saja.

Perbedaan dosa dan amal sekarang terletak pada buruk dan baik. Kalau dosa kita menanam "sebab yang buruk", sedangkan amal kita menanam "sebab yang baik". Sehingga keduanya akan menimbulkan "akibat yang buruk" dan "akibat yang baik".

Kembali ke pertanyaan di atas... sekarang kita bisa mengambil kesimpulan bahwa dosa mencuri yang diperbuat pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal, entah balasan yang serupa atau dalam bentuk lain.
Amal yang dilakukannya akan mendapatkan balasan juga dikemudian hari, entah dalam bentuk yang serupa atau berbeda seperti misalnya kalau kita dalam keadaan kesulitan, nanti ada seseorang yang membantu kita dalam mencari jalan keluarnya.
Dosa dan amal berjalan secara terpisah dan akan menghasilkan sesuatu yang berbeda pula.

Mengenai kapan "akibat" itu akan datang, waktunya bervariasi sesuai dengan bobot sebab yang dilakukannya. Ada yang cepat, dalam beberapa bulan atau di hari tua atau kapan saja di kehidupan ini juga. Ada yang menumpuk menjadi hutang yang nantinya harus dibayar di kehidupan berikutnya.

Setelah melihat beberapa kejadian, maka aku berpendapat bahwa amal bisa meringankan bobot dosa, tetapi tetap tidak bisa menghapusnya seperti contoh di atas.
Nanti aku akan menceritakan tentang hal ini di artikel lainnya.

Sekarang mungkin timbul pertanyaan di benak Anda, bagaimana timbulnya "sebab akibat" ini? siapakah yang mengendalikannya?
"Sebab akibat" ini timbul dengan sendirinya dan berjalan dengan sendirinya tanpa ada yang memerintahnya. Nah loh... =p

Posted by d-ace @ 11:51 AM 0 comments