Saturday, November 12, 2005

Jodoh

Pertama kali yang terlintas di benak seseorang bila mendengar kata Jodoh biasanya tentang pasangan hidup.
Seperti di artikel Mengapa dan Bagaimana manusia lahir yang aku tulis sebelumnya, aku ada menyinggung kata Jodoh di artikel itu. Memang manusia lahir juga karena ada ikatan jodoh dengan seseorang. Seseorang bisa terlahir di keluarga A tetapi kenapa tidak di keluarga B? Karena ia mempunyai ikatan jodoh yang sangat kuat dengan keluarga A.

Pengertian jodoh lebih dititik beratkan kepada "pertemuan", yaitu adanya kesempatan untuk bertemu. Jadi tidak perduli dengan siapa saja, termasuk pasangan hidup.
Orangtua dan anggota keluarga adalah orang-orang yang mempunyai jodoh paling kuat di kehidupan sekarang. Saudara dan teman pun juga begitu, hanya tingkat kekuatan jodohnya tidak sekuat anggota keluarga.

Jika si A mempunyai jodoh dengan si B dan jodoh dimulai pada saat umur 20, maka mereka berdua akan bertemu pertama kalinya pada umur 20, sebelum itu mereka tidak akan bisa bertemu, apapun yang mereka lakukan. Sebaliknya, jika waktunya telah tiba, bagaimanapun juga mereka akan bertemu walaupun secara tidak sengaja. Dengan kata lain, bila jodoh itu telah tiba, maka jodoh itu akan tergenapi.

Siapa saja yang ditemui di tempat tertentu pada saat tertentu, semua itu sudah diatur oleh Jodoh. Bahkan sampai ke orang-orang yang tidak dikenal atau asing yang pernah ditemui, juga diatur oleh Jodoh dengan sangat detail. Sungguh menakjubkan bukan?

Jodoh bisa terus berlanjut sampai beberapa putaran kehidupan, sehingga seseorang bisa mempunyai orangtua yang sama, pendamping hidup yang sama sampai beberapa putaran kehidupan.

Mengenai jodoh pasangan hidup, bila waktunya telah tiba, mereka berdua akan bertemu. Lalu karena sudah jodoh, apakah musti dibiarkan begitu saja? Toh juga sudah jodoh, pasti jadi pendamping hidup. Bukankah begitu?
Sama halnya dengan seseorang yang berdoa meminta pertolongan kepada Tuhan untuk keberhasilan akan sesuatu, Tuhan dengan senang hati akan membantu, tetapi kalau orang itu tidak ada usaha untuk menuju keberhasilan itu, bagaimana Tuhan bisa membantu?

Posted by d-ace @ 2:33 PM 1 comments

1 Comments

  1. Anonymous muhmmad posted at 10:06 PM  
    salam Silaturrahim. www.m-syarifuddin.blogspot.com

    FB m.syarifuddin@live.com

    i like artikelnya

Post a Comment

« Home